Kalau membicarakan suatu daerah, tentu tidak lengkap rasanya kalau tidak membahas tentang makanan atau kuliner khasnya. Begitu juga kalau berbicara tentang Ponorogo. Ponorogo tidak hanya mempunyai wisata alam yang menakjubkan, tetapi juga mempunyai beragam kuliner khas yang akan menggoyang lidah antara lain sate ponorogo, pecel ponorogo, jenang mirah, dawet jabung, dan lain-lain. Kali ini rental ponorogo akan mengulas beberapa kuliner khas Ponorogo.

1. Sate Ponorogo

Sate Ponorogo adalah jenis sate yang berasal dari Ponorogo. Sate ponorogo berbeda dengan sate madura yang populer. Perbedaannya yang paling menonjol adalah dari cara memotong daging ayamnya. Jika daging ayam dalam sate madura atau sate-sate lainnya dipotong dadu, maka sate ponorogo tidaklah demikian. Daging ayam dalam sate ponorogo dipotong tipis panjang menyerupai fillet, sehingga lebih empuk, daging dan lemaknya pun bisa disisihkan. Perbedaan selanjutnya adalah sate ponorogo melalui proses perendaman (dibacem) di dalam bumbu sehingga bumbunya lebih meresap ke dalam daging ayam.

Sate ponorogo yang paling terkenal adalah sate ayam Tukri Sobikun. Berlokasi di Jalan Lawu gang I No 43, Rumah makan khusus sate ayam ini sering dikunjungi oleh para pejabat di negri ini, antara lain Mantan Presiden SBY, Jokowi, Aburizal Bakrie, Eddhy Baskoro Yudhoyono, Gubernur Jatim Soekarwo, Mantan Kepala Polri Bambang Hendarso, serta para artis seperti Ahmad Dhani dan Uya Kuya, dan lain-lain. Ini menandakan bahwa sate Ponorogo memang benar-benar mantab rasanya.

2. Pecel Ponorogo

Jika kemarin kita membahas tentang pecel lorok khas Pacitan yang khas dengan sambalnya yang kering, Ponorogo juga mempunyai pecel khas sendiri. Seperti pecel pada umumnya, pecel ponorogo terbuat dari sayuran yang direbus, dan disajikan dengan sambal kacang. Hal yang membedakan adalah pecel ponorogo mempunyai ciri khas sambalnya yang sangat pedas.

Pecel ponorogo bisa ditemui di hampir seluruh pelosok Ponorogo. Salah satu yang terkenal adalah pecel tumpuk yang berada di Jalan Kawung, selatan Pasar Pon, Ponorogo. Pecel ini agak berbeda dalam hal penyajiannya. Pecel tumpuk disajikan bertumpuk-tumpuk. Setelah nasi dan sayur disiram dengan sambal kacang, pecel akan ditumpuk lagi dengan nasi, sayuran dan sambal kacang lagi berulang kali dan diakhiri dengan lauk berupa rempeyek.

Warung pecel favorit lainnya di Ponorogo antara lain:

1. Pecel Mbah Godong Bertempat di Jl. Basuki Rahmat 78 Ponorogo. Buka dari subuh sampai jam 12.00 siang. Merupakan usaha pecel yang telah berusia lebih dari 100 tahun.
2. Pecel Pedes Mbak Tutik yang bertempat di Jl. Kumbokarno Ponorogo
3. Pecel Premium Bu Lulut, bertempat di Jl. Dr. Sutomo, dekat alun-alun Ponorogo. Buka malam hari sampai jam 03.00 pagi
4. Pecel Iwak Kali Sekayu, yaitu pecel dengan lauk iwak kali atau ikan dari sungai yang bertempat di daerah Sekayu Ponorogo.
   

   Foto: ponorogo.go.id

3. Jenang Mirah

Nama Jenang Mirah berasal dari nama pembuat jenang yaitu Ibu Mirah yang berasal dari desa Josari, Jetis, Ponorogo. Karena dahulu orang mengetahui produk dari nama pembuatnya, nama Jenang Mirah pun sampai sekarang menyatu dengan jajanan Khas Ponorogo ini. Kuliner yang biasa menjadi oleh oleh khas Ponorogo ini ada sejak tahun 1955. Jenang Mirah dibuat dari bahan-bahan asli yaitu beras ketan, gula kelapa, dan santan buah kelapa, tanpa bahan pengawet. Jenang Mirah termasuk makanan basah karena hanya tahan satu minggu, kecuali di freezer/cooker. Jenang Mirah bisa didapatkan di outlet Jenang Mirah yang buka mulai jam 05.30 – 20.00 WIB di Jalan Raya Ponorogo-Trenggalek Km 7, dekat Pondok Modern Gontor Ponorogo.

4. Dawet Jabung

Dawet Jabung adalah minuman khas dari ponorogo. Dawet jabung banyak di jual di Desa Jabung Kecamatan Mlarak. Minuman ini mirip dengan es cendol, terbuat dari tepung aren dan dengan kuah santan kelapa muda dan gula merah.

Salah satu kekhasan dari dawet jabung adalah di gagang siwur atau sendok besar untuk menyiapkan dawet terdapat ukiran berbentuk tokoh pewayangan. Ada lagi satu hal yang unik dari dawet yang biasanya penjualnya adalah wanita ini. Ketika penjual menyerahkan mangkuk dawet yang terletak di atas cawan, jika pembeli mengambil mangkuk beserta cawannya, berati pembeli ingin menikah dengan penjualnya dan jika penjual menyerahkan mangkuk beserta cawannya, berarti penjual juga bersedia untuk dinikahi oleh si pembeli. Seharusnya yang diambil oleh pembeli adalah mangkuknya saja. Entah hal ini masih dipercaya oleh masyarakat atau tidak.

Demikianlah beberapa kuliner khas dari Ponorogo. Jangan lewatkan untuk menikmati makanan khas Ponorogo ketika berkunjung ke Ponorogo. Jika Anda ingin diantar untuk wisata kuliner atau wisata keliling Ponorogo, jangan lupa untuk hubungi kami.

Share ke teman kamu dan jangan lupa membagikan pengalaman kamu tentang kuliner khas Ponorogo di kolom komentar ya…